Reportase Hari Kedua

Kursus Kebijakan tentang Transformasi Sistem Kesehatan:
Keterlibatan Sektor Swasta untuk Layanan Kesehatan Terpadu yang digerakkan oleh Layanan Kesehatan Primer

Rabu, 6 Desember 2023

 

6des 1Private Health Sector Assessment

Hari kedua kursus kebijakan (6/12/2023) dimulai dengan preview dari pertemuan pertama oleh Shita Dewi selaku Kepala Divisi Kesehatan Masyarakat, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Indonesia. Setelah itu Shita juga memaparkan materi terkait Private Health Sector Assessment (PHSA).

PHSA disampaikan perlu dilakukan dengan spesifik tujuan sistem kesehatan dan bersifat objektif. Hasil dari PHSA juga diharapkan dapat meningkatkan intervensi kebijakan dan adanya dialog kebijakan dengan pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan kesehatan nasional. Shita memberikan panduan untuk melakukan asesmen sektor swasta melalui pemetaan. Untuk peserta juga diajak untuk melakukan diskusi berkelompok.

materi

 

6des 2External Quality Assurance and Accreditation

Pembicara selanjutnya adalah Professor Chi-tim Hung selaku Professor of Practice in Health Services Management, JC School of Public Health and Primary Care, Faculty of Medicine, The Chinese University of Hong Kong. Professor HUNG memaparkan terkait topik akreditas rumah sakit di Hong Kong yang mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Rumah sakit swasta memiliki regulasi tersendiri untuk mendapatkan akreditasinya yang diatur dalam Code of Practice for Private Hospital.

Di Hong Kong terdapat pula Joint Commission International (JCI) Tracer yang membantu proses akreditasi rumah sakit swasta. Hong Kong juga pernah melakukan piloting untuk mengadaptasi Australia Council of Healthcare Standar (ACHS) dengan proses siklus empat tahunan until self assessment, organizational survey, self assessment dan periodic review. Akreditasi rumah sakit ini dinilai memiliki dampak positif untuk membentuk tim dan mengubah kultur organisasi, menambah sumber daya, peningkatan sistem kesehatan dan adanya regular review eksternal. Namun, akreditasi ini juga memiliki dampak negatif pada beban kerja, sulitnya rekomendasi baru untuk diaplikasikan, terlalu banyak urusan dokumen, dan banyaknya standar penilaian interpretasi.

materi

6des 9Terdapat juga pembicara lainnya yakni Professor Adi Utarini yang membahas akreditasi. Utarini menjelaskan dalam perspektif kualitas regulasi dan tujuannya yang memiliki struktur licencing, certification dan accreditation. Dalam mengatur akreditasi, jelaskan peranan dari regulator dari pemerintah sebagai pengawas, lembaga akreditas dan pemerintah sebagai penyedia. Utarini juga berbagi pengalaman di Indonesia dalam menerapkan akreditasi rumah sakit yang diatur oleh Kementerian Kesehatan. Di Indonesia peningkatan kualitas layanan telah dilakukan dari 1988 hingga sekarang yang memiliki enam lembaga akreditasi. Saat ini, akreditasi dalam proses akreditasi sebanyak 2277 rumah sakit. Akreditasi rumah sakit di Indonesia ini berkaitan dengan untuk rumah sakit dapat terlibat dalam jaminan kesehatan di Indonesia.

 

6des 3Infrastructural Mechanism for Integrated Health Care – Global Experience

Pembicara selanjutnya dari Thailand oleh Associate Professor Chantal Herberholz selaku Director, Centre of Excellence for Health Economics, Faculty of Economics, Chulalongkorn University. Chantal menjelaskan tentang mekanisme infrastruktur untuk integrasi pelayanan berdasarkan pengalaman global. Implementasi PPP dinilai berbeda dengan implementasi kebijakan lainnya, karena ada pembagian risiko, hubungan jangka panjang dan memiliki indikator kunci.

Terdapat tiga bentuk PPP yakni infrastructure based, clinical service dan co-location. Dari semua model tersebut terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seperti kemauan dan komitmen pemerintah, situasi lingkungan legislatif dan regulator, kemampuan publik, kapasitas privat, rancangan kontrak, pelibatan stakeholders, dan transparansi.

materi

 

6des 4Primary Care and Hospital PPPs in Thailand

Kemudian, topik ini dilanjutkan oleh Professor Siripen Supakankunti selaku Professor, Centre of Excellence for Health Economics, Faculty of Economics, Chulalongkorn University yang menjelaskan pengalaman Thailand dalam mengimplementasikan PPP. Di Thailand, PPP telah dilakukan dalam bentuk Co-location dimana terdapat rumah sakit publik yang dioperasionalkan oleh privat sektor sehingga layanan dapat diintegrasikan.

Banyak keterbatasan fasilitas dan layanan di RS Thailand yang dikerjasamakan diselesaikan dengan PPP. Seperti tidak adanya area parkir kendaraan di rumah sakit, maka publik melibatkan swasta untuk menyediakan instruktur parkir tersebut. Supakankunti berbagi banyak pengalaman di Thailand dalam implementasi PPP pada sektor kesehatan khususnya di Rumah Sakit untuk negara memiliki fasilitas dan layanan yang baik.

materi

6des 5Purchasing for Integrated Health Care; Primary Care Package and Specialist and Hospital Care

Setelah istirahat, diskusi dilanjutkan bersama pembicara lain yakni Professor Laksono Trisnantoro membahas belanja kesehatan strategis atau strategic health purchasing (SHP). SHP merupakan konsep baru yang diharapkan dapat membuat perubahan dari belanja yang pasif menjadi lebih strategis untuk memiliki kualitas layanan kesehatan yang baik dan sesuai standar. SHP memiliki karakteristik sistem pembayaran yang membuat insentif, melakukan seleksi dalam pemberian kontrak, adanya peningkatan layanan kesehatan dan membuat harga yang memiliki kualitas. Setelah menjelaskan konsep, terdapat tiga kasus BKS dalam pelaksanaan BPJS Kesehatan, program TB dan pembiayaan berbasis kinerja di Indonesia. Untuk saat ini, BKS belum terlaksana dan masih sangat pasif dalam pembelanjaannya.

materi

 

6des 6Purchasing and Organisation Mechanisms for Integrated Health Care

Topik terkait belanja kesehatan dilanjutkan pemateri kedua oleh Professor Ying Yao Chen selaku Deputy Dean, School of Public Health, Fudan University dari China. Chen membahas tentang mekanisme belanja dan organisasi untuk integrasi layanan kesehatan. Di China, pengeluaran kesehatan dari OOP sangat rendah meskipun mayoritas masyarakat lebih sering menggunakan layanan di RS daripada layanan primer. Ketersediaan jumlah RS di China sendiri sangat banyak dan setiap tahunnya mengalami peningkatan yang terdiri dari Publik, Private Non Profit dan Private. Dari ketiga RS tersebut, jumlah RS Publik di China dari 2017 hingga 2021 mengalami penurunan cukup drastis berbeda dengan RS Private yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Penurunan jumlah RS Publik di China karena lemahnya dukungan dari pemerintah seperti subsidi hanya 10% dari pengeluaran kesehatan. Kondisi ini membuat RS Publik di China tidak bertahan lama dan harus mengikuti kondisi pasar.

materi

 

6des 7Purchasing, Professional and Clinical Mechanisms for Integrated Health Care

Berbeda dengan Malaysia, Professor Dr Sharifa Ezat Wan Puteh selaku Professor of Public Health, Department of Community Health, National University of Malaysia menjelaskan bahwa di Malaysia tidak memiliki jaminan kesehatan dan masih memiliki OOP yang tinggi. Meskipun demikian, Malaysia telah mengimplementasikan BKS dengan Kementerian Kesehatan sebagai purchaser. Terdapat dua point penting yang perlu dilakukan dalam implementasi BKS dari pengalaman Malaysia yang dapat tercatat yakni 1) stabilitas tata kelola instansi 2) memanfaatkan pendekatan ekonomi kesehatan untuk memastikan cost-benefit. Serta menggunakan HTA dalam penetapan manfaat kesehatan.

materi

 

6des 8Information and Engagement, Social Franchising 

Pembicara terakhir dari kursus kebijakan hari ini (6/12/2023) adalah Professor Maria Elena B. Herrera dari Adjunct Faculty of Asian Institute of Management, Makati City, Metro Manila, Philippines. Maria menjelaskan tentang Social Franchising, Exhortation dan Information yang merupakan bagian penting dari instrumen kebijakan. Dalam social franchising ini dilakukan untuk dapat memperluas kebijakan yang baik dan di replika pada tempat atau daerah yang berbeda-beda. Sementara exhortation dan information dalam konsep pelibatan sektor swasta ini perlu melakukan social marketing yang tidak hanya berupa diseminasi tetapi ditujukan untuk mengubah perilaku.

materi

 

Reporter:
Likke Prawidya Putri (HPM UGM)
Tri Muhartini (PKMK UGM)

Reportase Kursus Kebijakan tentang Transformasi Sistem Kesehatan

Keterlibatan Sektor Swasta untuk Layanan Kesehatan Terpadu yang Digerakkan oleh Layanan Kesehatan Primer

Asia Pacific Network for Health Systems Strengthening (ANHSS) di Rumah Sakit Prince of Wales, Shatin, Hong Kong pada 5-7 Desember 2023, menyelenggarakan Kursus Kebijakan “Keterlibatan Sektor Swasta untuk Layanan Kesehatan Terpadu yang digerakkan oleh Layanan Kesehatan Primer”. Kegiatan ini memberikan gambaran umum tentang tantangan yang dihadapi dalam transformasi sistem kesehatan menuju sistem perawatan kesehatan terintegrasi yang digerakan oleh layanan primer dalam sistem perawatan kesehatan yang dibiayai oleh pajak dan asuransi sosial.

Course Day 1

 

Selasa, 5 Desember 2023

5des 1Sambutan dari Ketua ANHSS

Hari pertama kursus kebijakan (5/12/2023) dimulai dengan sambutan dari Profesor Laksono Trisnantoro selaku chairman ANHSS. Laksono mengucapkan terimakasih atas kerja keras panitia dalam merancang kegiatan. Pihaknya menyampaikan juga bahwa kegiatan konferensi hari sebelumnya (4/11/2023) dan hari ini merupakan kegiatan yang penting untuk peserta belajar dan mengimplementasikannya dengan isu utama ekuitas dan public private partnership.

 

Conceptual Framework for Engagement of the Private Sector for Health Systems Goals and Integrated Care Systems

Setelah itu sesi pembukaan dilanjutkan oleh Profesor Eng-kiong Yeoh selaku Direktur, Pusat Penelitian Sistem dan Kebijakan Kesehatan, JC School of Public Health and Primary Care, Fakultas Kedokteran, The Chinese University of Hong Kong, Hong Kong. Pengantar Yeoh berkaitan dengan kerangka konsep untuk melibatkan privat sektor dalam tujuan sistem kesehatan dan integrasi layanan kesehatan.

Selain itu, Yeoh juga menjelaskan struktur program dari kursus kebijakan. Integrasi pelayanan kesehatan yang dijelaskan dengan kerangka konsep yang dibentuk berdasarkan WHO Building Block untuk sistem kesehatan yang mempengaruhi sistem kesehatan dan instrumen kebijakan. Dalam konsep ini pembiayaan kesehatan dari publik, pemerintah dan layanan kesehatan diintegrasikan.

MATERI

 

Tantangan bagi Keterlibatan Keterlibatan Sektor Swasta untuk Layanan Kesehatan Terpadu
yang digerakkan oleh Layanan Kesehatan Primer

Sebelum memasuki kursus kebijakan, terdapat sesi Pleno Pagi yang diisi oleh dua pembicara yakni Dr. Libby Lee selaku Under Secretary for Health, Health Bureau, Hong Kong Special Administrative Region dan dr. Endang Sumiwi selaku Director General of Public Health, Ministry of Health, Indonesia. Ketiga pembicara ini membahas tentang Tantangan bagi Keterlibatan Sektor Swasta dalam Sistem Kesehatan untuk Layanan Kesehatan Terpadu yang digerakan oleh Layanan Primer.

5des 2Lee menjelaskan tantangan yang dialami Hong Kong salah satunya berasal dari status kesehatan yang dimana tingginya prevalensi penyakit kronis pada penduduk dengan usia lansia. Di Hong Kong, diabetes dan hipertensi menjadi penyakit prioritas yang berpotensi menimbulkan komplikasi dua kali lebih banyak untuk biaya pelayanan. Selain status kesehatan, Hong Kong juga mengalami tantangan pada pengeluaran kesehatan yang lebih tinggi dari pada GDP per tahun. Keterbatasan tenaga kesehatan juga masih dialami oleh Hong Kong, dari data yang ditampilkan jumlah perawat telah mencapai 54,6% tetapi ketersediaan dokter hanya mencapai 13,3% dan profesi tenaga kesehatan lainnya baru mencapai kurang dari 5% untuk 7,3 juta penduduk.

Hong Kong telah melakukan beberapa aksi untuk mengatasi strategi tersebut dengan 1) pemerintah melakukan copayment dengan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan di layanan primer publik dan privat; 2) menyediakan insentif untuk dokter keluarga; 3) memberikan dukungan melalui koordinasi district health service; 4) melakukan integrasi vertikal antara dokter keluarga dengan rumah sakit dan spesialis khususnya untuk penyakit komplikasi.

materi

5des 3Berbeda dari Hong Kong, Endang menjelaskan sistem pelayanan primer di Indonesia mengalami tiga tantangan karena 1) masih kurangnya integrasi dan standarisasi, pelayanan primer masih berpusat pada program belum kebutuhan siklus kehidupan, tidak memiliki standar dalam layanan kesehatan antara layanan kesehatan khususnya di tingkat desa sehingga integrasi belum dapat berjalan optimal; 2) kesenjangan ketersediaan dan fasilitas kesehatan; 3) kesenjangan kemampuan dari kader kesehatan yang kurang mendapatkan pembekalan kapasitas dan sistem rekrutmen yang kurang optimal.

Untuk mengatasi tantangan tersebut Indonesia juga telah melakukan upaya seperti transformasi sistem kesehatan yang tujuan utamanya mengintegrasikan layanan primer. Integrasi pelayanan primer ini dilakukan untuk menghubungkan seluruh jejaring puskesmas di Indonesia hingga level RT/RW.

materi

 

  Diskusi Panel

5des 4Kemudian Pleno Pagi dilanjutkan dengan talkshow yang melibatkan Professor Ying Yao Chen dari China dan Professor Dr Sharifa Ezat Wan Puteh dari Malaysia yang dipandu oleh Profesor Eng-kiong YEOH. Dalam talkshow Profesor Wan Puteh menceritakan Malaysia tidak memiliki dana kapitasi di layanan primer tetapi memiliki subsidi dari pemerintah. Selain itu, pelayanan primer di Malaysia juga mengalami keterbatasan tenaga kesehatan sebagaimana yang dialami beberapa negara lainnya. Berbeda dengan Malaysia, di kondisi layanan primer di China untuk situasi keuangannya memiliki dana kapitasi dari pemerintah cukup memadai.

Namun, masyarakat China cenderung lebih banyak mengakses layanan kesehatan di RS dan pelayanan primer tidak cukup kuat memainkan perannya. Dalam isu tenaga kesehatan di China mengalami keterbatasan motivasi untuk memberikan layanan kesehatan di luar dari otoritas karena gaji yang tidak sesuai. Seperti Indonesia, China juga memiliki jaminan kesehatan yang juga mencakup kebutuhan di layanan primer. Saat talkshow, Yeoh juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk terlibat dalam diskusi. Peserta dari Taiwan, Thailand dan Indonesia berpartisipasi untuk bertanya dan memberikan tanggapan kepada pembicara saat itu.

Instrumen Kebijakan, Modalitas dan Mekanisme untuk Layanan Kesehatan Terpadu

5des 5Setelah itu, sesi kursus kebijakan dimulai dengan pemaparan dari Profesor Eng-kiong Yeoh yang memaparkan tentang Instrumen Kebijakan, Modalitas dan Mekanisme untuk Layanan Kesehatan Terpadu yang disampaikan oleh Yeoh. Instrumen kebijakan, modalitas dan manajemen merupakan suatu kerangka yang ditujukan untuk mengintegrasikan sistem, organisasi penyedia, dan klinisi.

Sistem merupakan level makro yang berkaitan dengan WHO Building Block. Aspek tata kelola dan kepemimpinan menjadi penting untuk mengintegrasikan penyedia dan pasien di berbagai level dalam pelibatan privat sektor. Aspek pembiayaan menjadi modalitas untuk mengintegrasikan level meso dan mikro. Aspek pelayanan kesehatan menjadi penting untuk melakukan pengambilan keputusan belanja kesehatan strategis dalam layanan terpadu. Sementara dijelaskan dalam level meso diperlukan modalitas untuk membentuk integrasi organisasi, mekanisme infrastruktur, mekanisme fungsional, integrasi profesionalitas, integrasi normatif dan mekanisme untuk integrasi klinis.

MATERI

 

Peran Sektor Swasta di Kawasan Asia Pasifik

5des 6Materi kedua mengenai Peran Sektor Swasta di Kawasan Asia Pasifik yang disampaikan oleh Profesor Siripen Supakankunti selaku Profesor, Pusat Keunggulan Ekonomi Kesehatan, Fakultas Ekonomi, Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand. Supakankunti menyampaikan peranan sektor swasta dapat dilakukan untuk pembiayaan kesehatan, penyediaan layanan kesehatan, produksi dan distribusi sarana prasarana medis maupun obat-obatan, pendidikan untuk tenaga kesehatan, pengembangan pengetahuan dan modal investasi. Supakankunti juga menjelaskan bahwa peranan sektor swasta mengalami perkembangan di Asia untuk Pembiayaan, Modal, Investasi, Asuransi, Penyedia, Pengusaha, Perantara, Tata Kelola dan regulator. Dari peranan tersebut sistem private mix memiliki lima jenis yakni sektor swasta yang dominan, yang dapat melengkapi sektor publik, memiliki biaya tinggi, komersial, dan sektor swasta dibentuk oleh komunitas.

MATERI

 

Instrumen Kebijakan I: Mekanisme Tata Kelola Sistem Kesehatan & Pembiayaan Publik-Swasta

5des 1Pada sesi siang hari kursus kebijakan, peserta mendapatkan materi terkait instrumen kebijakan oleh Profesor Laksono Trisnantoro selaku Guru Besar Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Indonesia. Laksono memaparkan materi terkait mekanisme tata kelola sistem kesehatan dan pembiayaan publik-privat. Sebagaimana materi sebelumnya, materi Laksono dimulai dengan menjelaskan sistem kesehatan dari WHO Building Block yang dihubungkan dengan aspek pembiayaan kesehatan.

Memasuki pembiayaan kesehatan, dijelaskan sistem pembiayaan kesehatan yang terdiri dari revenue, pooling dan purchasing-payment. Laksono mengajak peserta untuk mengidentifikasi revenue dari masing-masing negara dari sektor swasta dan privat. Setelah itu, dikenalkan pula pooling di Indonesia yang cukup besar dari BPJS Kesehatan dan peserta diajak untuk mengidentifikasi pooling di negara yang mereka miliki. Setelah itu, Laksono menjelaskan bentuk-bentuk dari belanja dan pembayaran kesehatan yang terdiri dari 1) alokasi berdasarkan sumber daya melalui sistem perencanaan; 2) pembayaran kepada RS dan organisasi pelayanan kesehatan; 3) pembayaran langsung ke dokter. Dijelaskan bahwa setiap bentuk tersebut memiliki masalah dan solusi yang dibutuhkan sebagai contoh dari pembayaran kapitasi memiliki masalah rendah pemanfaatan, tingginya angka rujukan, rendahnya atensi dokter dan rendahnya kepuasan masyarakat. Permasalahan ini membutuhkan solusi seperti UR dan manajemen pengaduan.

MATERI

 

Instrumen Kebijakan II: Regulasi Sektor Kesehatan Swasta

5des 7Setelah itu, sesi siang dilanjutkan oleh Profesor Adi Utarini selaku Ketua Program Doktor, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Indonesia. Utarini menyampaikan materi terkait Regulasi Sektor Kesehatan Swasta dimulai dari proses dan mekanisme. Dalam mekanisme dibutuhkan enam hal penting seperti perizinan, sertifikasi, akreditasi, monitoring, network dan pemasaran sosial.

Mekanisme regulasi memiliki tiga tipe seperti 1) command dan control yang bersifat wajib dan memiliki sanksi; 2) insentif bersifat pemberian reward atau sanksi peringatan dalam bentuk uang maupun non-uang; 3) self regulation yang bersifat penyedia dan tenaga kesehatan profesional mengatur secara mandiri standar yang ingin mereka gunakan. Utarini menyampaikan bahwa regulasi perlu berfokus pada pembiayaan dan intervensi yang rendah sebagaimana piramida dan hanya akan meningkatkan secara progresif jika kegiatan tersebut gagal. Dalam kerangka piramida regulasi perlu dilakukan secara sukarela terlebih dahulu sebelumnya menjadi wajib dan memiliki kontrol yang mengikat. Utarini juga menyampaikan beberapa refleksi atau contoh dari beberapa isu kesehatan di Indonesia.

materi

 

Setelah sesi pemaparan, peserta secara berkelompok mendapatkan penugasan untuk merefleksikan materi yang telah didapatkan. Pada hari pertama kursus kebijakan, peserta mendapatkan penugasan untuk mengidentifikasi tantangan dalam integrasi pelayanan kesehatan dan melibatkan sektor swasta.

5des 8

 

Informasi Kursus

Untuk mendapatkan sertifikat dapat dilakukan dengan mengikuti ujian secara Online pada Januari 2024. Biaya sebesar Rp. 2.500.000,-  / Kelompok (tiap kelompok maksimal 5 orang)

 

Reporter:
Likke Prawidya Putri (HPM UGM)
Tri Muhartini (PKMK UGM)

 

 

Reportase Kursus Kebijakan tentang Transformasi Sistem Kesehatan

Keterlibatan Sektor Swasta untuk Layanan Kesehatan Terpadu yang Digerakkan oleh Layanan Kesehatan Primer

Asia Pacific Network for Health Systems Strengthening (ANHSS) di Rumah Sakit Prince of Wales, Shatin, Hong Kong pada 5-7 Desember 2023, menyelenggarakan Kursus Kebijakan “Keterlibatan Sektor Swasta untuk Layanan Kesehatan Terpadu yang digerakkan oleh Layanan Kesehatan Primer”. Kegiatan ini memberikan gambaran umum tentang tantangan yang dihadapi dalam transformasi sistem kesehatan menuju sistem perawatan kesehatan terintegrasi yang digerakan oleh layanan primer dalam sistem perawatan kesehatan yang dibiayai oleh pajak dan asuransi sosial.

Course Day 1

 

Selasa, 5 Desember 2023

5des 1Sambutan dari Ketua ANHSS

Hari pertama kursus kebijakan (5/12/2023) dimulai dengan sambutan dari Profesor Laksono Trisnantoro selaku chairman ANHSS. Laksono mengucapkan terimakasih atas kerja keras panitia dalam merancang kegiatan. Pihaknya menyampaikan juga bahwa kegiatan konferensi hari sebelumnya (4/11/2023) dan hari ini merupakan kegiatan yang penting untuk peserta belajar dan mengimplementasikannya dengan isu utama ekuitas dan public private partnership.

video 

Conceptual Framework for Engagement of the Private Sector for Health Systems Goals and Integrated Care Systems

Setelah itu sesi pembukaan dilanjutkan oleh Profesor Eng-kiong Yeoh selaku Direktur, Pusat Penelitian Sistem dan Kebijakan Kesehatan, JC School of Public Health and Primary Care, Fakultas Kedokteran, The Chinese University of Hong Kong, Hong Kong. Pengantar Yeoh berkaitan dengan kerangka konsep untuk melibatkan privat sektor dalam tujuan sistem kesehatan dan integrasi layanan kesehatan.

Selain itu, Yeoh juga menjelaskan struktur program dari kursus kebijakan. Integrasi pelayanan kesehatan yang dijelaskan dengan kerangka konsep yang dibentuk berdasarkan WHO Building Block untuk sistem kesehatan yang mempengaruhi sistem kesehatan dan instrumen kebijakan. Dalam konsep ini pembiayaan kesehatan dari publik, pemerintah dan layanan kesehatan diintegrasikan.

MATERI   video

 

Tantangan bagi Keterlibatan Keterlibatan Sektor Swasta untuk Layanan Kesehatan Terpadu
yang digerakkan oleh Layanan Kesehatan Primer

Sebelum memasuki kursus kebijakan, terdapat sesi Pleno Pagi yang diisi oleh dua pembicara yakni Dr. Libby Lee selaku Under Secretary for Health, Health Bureau, Hong Kong Special Administrative Region dan dr. Endang Sumiwi selaku Director General of Public Health, Ministry of Health, Indonesia. Ketiga pembicara ini membahas tentang Tantangan bagi Keterlibatan Sektor Swasta dalam Sistem Kesehatan untuk Layanan Kesehatan Terpadu yang digerakan oleh Layanan Primer.

5des 2Lee menjelaskan tantangan yang dialami Hong Kong salah satunya berasal dari status kesehatan yang dimana tingginya prevalensi penyakit kronis pada penduduk dengan usia lansia. Di Hong Kong, diabetes dan hipertensi menjadi penyakit prioritas yang berpotensi menimbulkan komplikasi dua kali lebih banyak untuk biaya pelayanan. Selain status kesehatan, Hong Kong juga mengalami tantangan pada pengeluaran kesehatan yang lebih tinggi dari pada GDP per tahun. Keterbatasan tenaga kesehatan juga masih dialami oleh Hong Kong, dari data yang ditampilkan jumlah perawat telah mencapai 54,6% tetapi ketersediaan dokter hanya mencapai 13,3% dan profesi tenaga kesehatan lainnya baru mencapai kurang dari 5% untuk 7,3 juta penduduk.

Hong Kong telah melakukan beberapa aksi untuk mengatasi strategi tersebut dengan 1) pemerintah melakukan copayment dengan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan di layanan primer publik dan privat; 2) menyediakan insentif untuk dokter keluarga; 3) memberikan dukungan melalui koordinasi district health service; 4) melakukan integrasi vertikal antara dokter keluarga dengan rumah sakit dan spesialis khususnya untuk penyakit komplikasi.

materi   video

5des 3Berbeda dari Hong Kong, Endang menjelaskan sistem pelayanan primer di Indonesia mengalami tiga tantangan karena 1) masih kurangnya integrasi dan standarisasi, pelayanan primer masih berpusat pada program belum kebutuhan siklus kehidupan, tidak memiliki standar dalam layanan kesehatan antara layanan kesehatan khususnya di tingkat desa sehingga integrasi belum dapat berjalan optimal; 2) kesenjangan ketersediaan dan fasilitas kesehatan; 3) kesenjangan kemampuan dari kader kesehatan yang kurang mendapatkan pembekalan kapasitas dan sistem rekrutmen yang kurang optimal.

Untuk mengatasi tantangan tersebut Indonesia juga telah melakukan upaya seperti transformasi sistem kesehatan yang tujuan utamanya mengintegrasikan layanan primer. Integrasi pelayanan primer ini dilakukan untuk menghubungkan seluruh jejaring puskesmas di Indonesia hingga level RT/RW.

materi   video

 

  Diskusi Panel

5des 4Kemudian Pleno Pagi dilanjutkan dengan talkshow yang melibatkan Professor Ying Yao Chen dari China dan Professor Dr Sharifa Ezat Wan Puteh dari Malaysia yang dipandu oleh Profesor Eng-kiong YEOH. Dalam talkshow Profesor Wan Puteh menceritakan Malaysia tidak memiliki dana kapitasi di layanan primer tetapi memiliki subsidi dari pemerintah. Selain itu, pelayanan primer di Malaysia juga mengalami keterbatasan tenaga kesehatan sebagaimana yang dialami beberapa negara lainnya. Berbeda dengan Malaysia, di kondisi layanan primer di China untuk situasi keuangannya memiliki dana kapitasi dari pemerintah cukup memadai.

Namun, masyarakat China cenderung lebih banyak mengakses layanan kesehatan di RS dan pelayanan primer tidak cukup kuat memainkan perannya. Dalam isu tenaga kesehatan di China mengalami keterbatasan motivasi untuk memberikan layanan kesehatan di luar dari otoritas karena gaji yang tidak sesuai. Seperti Indonesia, China juga memiliki jaminan kesehatan yang juga mencakup kebutuhan di layanan primer. Saat talkshow, Yeoh juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk terlibat dalam diskusi. Peserta dari Taiwan, Thailand dan Indonesia berpartisipasi untuk bertanya dan memberikan tanggapan kepada pembicara saat itu.

video

 

Instrumen Kebijakan, Modalitas dan Mekanisme untuk Layanan Kesehatan Terpadu

5des 5Setelah itu, sesi kursus kebijakan dimulai dengan pemaparan dari Profesor Eng-kiong Yeoh yang memaparkan tentang Instrumen Kebijakan, Modalitas dan Mekanisme untuk Layanan Kesehatan Terpadu yang disampaikan oleh Yeoh. Instrumen kebijakan, modalitas dan manajemen merupakan suatu kerangka yang ditujukan untuk mengintegrasikan sistem, organisasi penyedia, dan klinisi.

Sistem merupakan level makro yang berkaitan dengan WHO Building Block. Aspek tata kelola dan kepemimpinan menjadi penting untuk mengintegrasikan penyedia dan pasien di berbagai level dalam pelibatan privat sektor. Aspek pembiayaan menjadi modalitas untuk mengintegrasikan level meso dan mikro. Aspek pelayanan kesehatan menjadi penting untuk melakukan pengambilan keputusan belanja kesehatan strategis dalam layanan terpadu. Sementara dijelaskan dalam level meso diperlukan modalitas untuk membentuk integrasi organisasi, mekanisme infrastruktur, mekanisme fungsional, integrasi profesionalitas, integrasi normatif dan mekanisme untuk integrasi klinis.

MATERI   video

 

Peran Sektor Swasta di Kawasan Asia Pasifik

5des 6Materi kedua mengenai Peran Sektor Swasta di Kawasan Asia Pasifik yang disampaikan oleh Profesor Siripen Supakankunti selaku Profesor, Pusat Keunggulan Ekonomi Kesehatan, Fakultas Ekonomi, Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand. Supakankunti menyampaikan peranan sektor swasta dapat dilakukan untuk pembiayaan kesehatan, penyediaan layanan kesehatan, produksi dan distribusi sarana prasarana medis maupun obat-obatan, pendidikan untuk tenaga kesehatan, pengembangan pengetahuan dan modal investasi. Supakankunti juga menjelaskan bahwa peranan sektor swasta mengalami perkembangan di Asia untuk Pembiayaan, Modal, Investasi, Asuransi, Penyedia, Pengusaha, Perantara, Tata Kelola dan regulator. Dari peranan tersebut sistem private mix memiliki lima jenis yakni sektor swasta yang dominan, yang dapat melengkapi sektor publik, memiliki biaya tinggi, komersial, dan sektor swasta dibentuk oleh komunitas.

MATERI   video

 

Instrumen Kebijakan I: Mekanisme Tata Kelola Sistem Kesehatan & Pembiayaan Publik-Swasta

5des 1Pada sesi siang hari kursus kebijakan, peserta mendapatkan materi terkait instrumen kebijakan oleh Profesor Laksono Trisnantoro selaku Guru Besar Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Indonesia. Laksono memaparkan materi terkait mekanisme tata kelola sistem kesehatan dan pembiayaan publik-privat. Sebagaimana materi sebelumnya, materi Laksono dimulai dengan menjelaskan sistem kesehatan dari WHO Building Block yang dihubungkan dengan aspek pembiayaan kesehatan.

Memasuki pembiayaan kesehatan, dijelaskan sistem pembiayaan kesehatan yang terdiri dari revenue, pooling dan purchasing-payment. Laksono mengajak peserta untuk mengidentifikasi revenue dari masing-masing negara dari sektor swasta dan privat. Setelah itu, dikenalkan pula pooling di Indonesia yang cukup besar dari BPJS Kesehatan dan peserta diajak untuk mengidentifikasi pooling di negara yang mereka miliki. Setelah itu, Laksono menjelaskan bentuk-bentuk dari belanja dan pembayaran kesehatan yang terdiri dari 1) alokasi berdasarkan sumber daya melalui sistem perencanaan; 2) pembayaran kepada RS dan organisasi pelayanan kesehatan; 3) pembayaran langsung ke dokter. Dijelaskan bahwa setiap bentuk tersebut memiliki masalah dan solusi yang dibutuhkan sebagai contoh dari pembayaran kapitasi memiliki masalah rendah pemanfaatan, tingginya angka rujukan, rendahnya atensi dokter dan rendahnya kepuasan masyarakat. Permasalahan ini membutuhkan solusi seperti UR dan manajemen pengaduan.

MATERI   video

 

Instrumen Kebijakan II: Regulasi Sektor Kesehatan Swasta

5des 7Setelah itu, sesi siang dilanjutkan oleh Profesor Adi Utarini selaku Ketua Program Doktor, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Indonesia. Utarini menyampaikan materi terkait Regulasi Sektor Kesehatan Swasta dimulai dari proses dan mekanisme. Dalam mekanisme dibutuhkan enam hal penting seperti perizinan, sertifikasi, akreditasi, monitoring, network dan pemasaran sosial.

Mekanisme regulasi memiliki tiga tipe seperti 1) command dan control yang bersifat wajib dan memiliki sanksi; 2) insentif bersifat pemberian reward atau sanksi peringatan dalam bentuk uang maupun non-uang; 3) self regulation yang bersifat penyedia dan tenaga kesehatan profesional mengatur secara mandiri standar yang ingin mereka gunakan. Utarini menyampaikan bahwa regulasi perlu berfokus pada pembiayaan dan intervensi yang rendah sebagaimana piramida dan hanya akan meningkatkan secara progresif jika kegiatan tersebut gagal. Dalam kerangka piramida regulasi perlu dilakukan secara sukarela terlebih dahulu sebelumnya menjadi wajib dan memiliki kontrol yang mengikat. Utarini juga menyampaikan beberapa refleksi atau contoh dari beberapa isu kesehatan di Indonesia.

materi   video

 

Setelah sesi pemaparan, peserta secara berkelompok mendapatkan penugasan untuk merefleksikan materi yang telah didapatkan. Pada hari pertama kursus kebijakan, peserta mendapatkan penugasan untuk mengidentifikasi tantangan dalam integrasi pelayanan kesehatan dan melibatkan sektor swasta.

5des 8

 

Informasi Kursus

Untuk mendapatkan sertifikat dapat dilakukan dengan mengikuti ujian secara Online pada Januari 2024. Biaya sebesar Rp. 2.500.000,-  / Kelompok (tiap kelompok maksimal 5 orang)

 

Reporter:
Likke Prawidya Putri (HPM UGM)
Tri Muhartini (PKMK UGM)

 

 

Reportase Knowledge Event Sistem Kesehatan dan Ketahanan Masyarakat: Pelajaran dari Pandemi Covid-19

Senin, 4 Desember 2023

4des 1

Asia Pacific Network for Health Systems Strengthening (ANHSS) di Rumah Sakit Prince of Wales, Shatin, Hong Kong pada 4 Desember 2023, menyelenggarakan Knowledge Event yang bertajuk “Sistem Kesehatan dan Ketahanan Masyarakat: Pelajaran dari Pandemi COVID-19”. Kegiatan ini bertujuan untuk berdiskusi dengan para pembuat kebijakan utama dan akademisi yang bekerja dalam respons pandemi dari negara-negara di Kawasan Asia-Pasifik. Rangkaian Knowledge Event ini terdiri dari pembukaan, presentasi Pemantik, pleno pagi, pleno sore dan presentasi poster.

Pembukaan dari Knowledge Event disambut oleh Profesor EK Yeoh selaku Direktur, Pusat Penelitian Sistem dan Kebijakan Kesehatan, Sekolah Kesehatan Masyarakat dan Perawatan Primer JC, The Chinese University of Hong Kong dan Profesor Chung-mau LO, BBS, JP (tbc) selaku Sekretaris Kesehatan, Biro Kesehatan, HKSAR untuk membuka seluruh rangkaian kegiatan.

4des 2Keynote Presentation

Kemudian Knowledge Event dimulai dengan presentasi pemantik oleh Dr Ronald Lam, JP selaku Direktur Kesehatan, Departemen Kesehatan, HKSAR. Presentasi ini membahas tentang Sistem Kesehatan dan Ketahanan Masyarakat di Hong Kong. Ronald berbagi pengalaman bahwa Hong Kong selama pandemi COVID-19, otoritas kesehatan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan lokal dan internasional komunitas untuk memperkuat ketahanan dan kapasitas dalam penanganan. Landasan utama anti-epidemic di Hong Kong menggunakan pendekatan pengetahuan dan pendekatan hukum dengan target tertentu. Untuk mencapai itu Hong Kong melakukan peningkatan kapasitas kesehatan masyarakat, menyesuaikan strategi komunikasi risiko untuk mendorong dukungan dan stabilitas masyarakat, memanfaatkan public-private partnership, mobilisasi tenaga kerja dan sumber daya. Strategi ketahanan ini di Hong Kong juga didukung dengan kecanggihan teknologi secara luas di masyarakat.

video

 

Pleno Pagi 1

Kesiapsiagaan, Kesiapan, Tanggapan, dan Pemulihan Sistem Kesehatan dalam Pandemi COVID-19

4des 3Pada pleno pagi, terdapat empat pembicara yang akan mengajak peserta berdiskusi. Pertama ialah Profesor EK Yeoh selaku Direktur, Pusat Penelitian Sistem dan Kebijakan Kesehatan, Sekolah Kesehatan Masyarakat dan Perawatan Primer JC, The Chinese University of Hong Kong. Professor EK Yeoh menyampaikan tentang Kesiapsiagaan, Kesiapan, Tanggapan, dan Pemulihan Sistem Kesehatan dalam Pandemi COVID-19. Materi disampaikan berkaitan dengan hasil studi dengan kerangka sistem deteksi dini, asesmen, dan respons (S-EDAR) di Hong Kong, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Singapura, dan Shanghai China selama menangani pandemi COVID-19.

Studi ini menemukan bahwa S-EDAR di Hong Kong telah dirumuskan dan disusun dengan empat sesi yakni rencana kesiapsiagaan, operasional kesiapsiagaan, sistem respons dan pemulihan rencana kesiapsiagaan. Kerangka kerja S-EDAR yang disempurnakan ini akan menjadi sistem evolusioner yang kuat untuk memungkinkan kesiapsiagaan, kesiapan operasional, respons tepat waktu untuk memperkuat sistem kesehatan dan ketahanan masyarakat terhadap pandemi di masa depan.

video

 

 

 

Informasi Kursus

Untuk mendapatkan sertifikat dapat dilakukan dengan mengikuti ujian secara Online pada Januari 2024. Biaya sebesar Rp. 2.500.000,-  / Kelompok (tiap kelompok maksimal 5 orang)

 

Reporter:

Likke Prawidya Putri (HPM FK-KMK UGM)
Tri Muhartini (PKMK FK-KMK UGM)

 

 

 

Itinerary ANHSS - Hong Kong

Tanggal

Pukul

Kegiatan

Penumpang/Peserta

Informasi Tambahan

Keberangkatan Kloter 1 (3 Desember 2023 pukul 00.15 - 06.00)

3 Desember 2023

00.15 - 06.00

Perjalanan

Jakarta - Hong Kong Pesawat CX796

1. MUBASYSYIR HASAN BASRI MR

2. SHITA LISTYADEWI WIDODO MRS

3. YESSI RAHMAWATI ZUBAIDI ZABID MRS

4. PRITA MULIARINI MRS

5. INDAH PUDJININGSIH MRS

6. IRMA YUNITA MRS

7. MASAYU RUBIANTI MRS

8. TRI MUHARTINI MRS (PJ Koordinasi Guide)

9. IRVAN TAUFIK MR

Informasi Tempat Makan Sekitar Hotel

  1. Fortune City One (semacam plaza ada beberapa pilihan makanan cepat saji dan 11 menit dari Hotel Alva jika jalan kaki)
  2. Yu Chui Shopping (semacam plaza ada beberapa pilihan makanan cepat saji dan 8 menit dari Hotel Alva jika jalan kaki)

Pilihan Makanan Halal

  1. Kai Kai Hong Kongg Jordan, Ning Po St, 29
  2. Warung Malang Lantai 2, Flat B2, Dragon Rise Building, 9-11 Pennington Street, Causeway Bay
  3. Bombay Kitchen G/F, 72-74 South Wall Road, Kowloon City
  4. 1453 Ottoman Turkish Mediterranean Cuisine G/F, 19 Tung Choi Street, Mong Kok, Kowloon, Hong Kong

 

06.00 - 07.00

Imigrasi dan Pengambilan Bagasi

07.00 - 08.00

Perjalanan

Hong Kong International Airport - Hotel

Kontak Guide/Driver +852 90176082

08.00

  1. Check In Hotel
  2. Free Time

 

Keberangkatan Kloter 2 (3 Desember 2023 pukul 16.50 - 20.55)

3 Desember 2023

16.50-20.55

Perjalanan

Singapore - Hong Kong Scoot TR974

1. ADI UTARINI MRS

2. LIKKE PRAWIDYA PUTRI MRS (PJ Koordinasi Guide)

3. ANDREASTA MELIALA MR

4. KRISDIANA WIJAYANTI MRS

5. TRI SISWATI MRS

20.55 - 22.00

Imigrasi dan Pengambilan Bagasi

22.00 - 23.00

Perjalanan

Hong Kong International Airport - Hotel

Kontak Guide/Driver +852 90176082

23.00

Check in Hotel

4 Desember 2023

08.00

Persiapan ke venue

Peserta di Hotel Alva Kumpul di Lobi dan pergi bersama

Seluruh peserta

  1. Sarapan di Hotel
  2. Makan Siang di venue kegiatan
  3. Makan malam masing-masing

Informasi Tempat Makan Sekitar Hotel

3.     Fortune City One (semacam plaza ada beberapa pilihan makanan cepat saji dan 11 menit dari Hotel Alva jika jalan kaki)

4.     Yu Chui Shopping (semacam plaza ada beberapa pilihan makanan cepat saji dan 8 menit dari Hotel Alva jika jalan kaki)

Pilihan Makanan Halal

5.     Kai Kai Hong Kongg Jordan, Ning Po St, 29

6.     Warung Malang Lantai 2, Flat B2, Dragon Rise Building, 9-11 Pennington Street, Causeway Bay

7.     Bombay Kitchen G/F, 72-74 South Wall Road, Kowloon City

8.     1453 Ottoman Turkish Mediterranean Cuisine G/F, 19 Tung Choi Street, Mong Kok, Kowloon, Hong Kong

08.30 - 17.00

Mengikuti Kegiatan sesuai ToR Knowledge Event

5 Desember 2023

08.00

Persiapan ke venue

Peserta di Hotel Alva Kumpul di Lobi dan pergi bersama

Seluruh peserta

1.     Sarapan di Hotel

2.     Makan Siang di venue kegiatan

3.     Makan malam masing-masing

Informasi Tempat Makan Sekitar Hotel

5.     Fortune City One (semacam plaza ada beberapa pilihan makanan cepat saji dan 11 menit dari Hotel Alva jika jalan kaki)

6.     Yu Chui Shopping (semacam plaza ada beberapa pilihan makanan cepat saji dan 8 menit dari Hotel Alva jika jalan kaki)

Pilihan Makanan Halal

9.     Kai Kai Hong Kongg Jordan, Ning Po St, 29

10.  Warung Malang Lantai 2, Flat B2, Dragon Rise Building, 9-11 Pennington Street, Causeway Bay

11.  Bombay Kitchen G/F, 72-74 South Wall Road, Kowloon City

12.  1453 Ottoman Turkish Mediterranean Cuisine G/F, 19 Tung Choi Street, Mong Kok, Kowloon, Hong Kong

08.30 - 17.00

Mengikuti Kegiatan sesuai ToR Knowledge Event

6 Desember 2023

08.00

Persiapan ke venue

Peserta di Hotel Alva Kumpul di Lobi dan pergi bersama

Seluruh peserta

1.     Sarapan di Hotel

2.     Makan Siang di venue kegiatan

3.     Makan malam masing-masing

Informasi Tempat Makan Sekitar Hotel

7.     Fortune City One (semacam plaza ada beberapa pilihan makanan cepat saji dan 11 menit dari Hotel Alva jika jalan kaki)

8.     Yu Chui Shopping (semacam plaza ada beberapa pilihan makanan cepat saji dan 8 menit dari Hotel Alva jika jalan kaki)

Pilihan Makanan Halal

13.  Kai Kai Hong Kongg Jordan, Ning Po St, 29

14.  Warung Malang Lantai 2, Flat B2, Dragon Rise Building, 9-11 Pennington Street, Causeway Bay

15.  Bombay Kitchen G/F, 72-74 South Wall Road, Kowloon City

16.  1453 Ottoman Turkish Mediterranean Cuisine G/F, 19 Tung Choi Street, Mong Kok, Kowloon, Hong Kong

08.30 - 17.00

Mengikuti Kegiatan sesuai ToR Knowledge Event

6 Desember 2023

08.00

Persiapan ke venue

Peserta di Hotel Alva Kumpul di Lobi dan pergi bersama

Seluruh peserta

1.     Sarapan di Hotel

2.     Makan Siang di venue kegiatan

3.     Makan malam masing-masing

Informasi Tempat Makan Sekitar Hotel

9.     Fortune City One (semacam plaza ada beberapa pilihan makanan cepat saji dan 11 menit dari Hotel Alva jika jalan kaki)

10.  Yu Chui Shopping (semacam plaza ada beberapa pilihan makanan cepat saji dan 8 menit dari Hotel Alva jika jalan kaki)

Pilihan Makanan Halal

17.  Kai Kai Hong Kongg Jordan, Ning Po St, 29

18.  Warung Malang Lantai 2, Flat B2, Dragon Rise Building, 9-11 Pennington Street, Causeway Bay

19.  Bombay Kitchen G/F, 72-74 South Wall Road, Kowloon City

20.  1453 Ottoman Turkish Mediterranean Cuisine G/F, 19 Tung Choi Street, Mong Kok, Kowloon, Hong Kong

08.30 - 17.00

Mengikuti Kegiatan sesuai ToR Knowledge Event

Pulang Hong Kong - Indonesia

9 Desember 2023

05.30

  1. Pick Up at Hotel
  2. One way transfer to Airport Hong Kong

Kontak Guide/Driver +852 90176082

1. MUBASYSYIR HASAN BASRI MR

2. SHITA LISTYADEWI WIDODO MRS

3. YESSI
ZUBAIDI ZABID MRS

4. PRITA MULIARINI MRS

5. INDAH PUDJININGSIH MRS

6.ANINDITA ADZANI PRAKASA MRS

7.IRMA YUNITA MRS

8.MASAYU RUBIANTI MRS

9. IRVAN TAUFIK MR

10.TRI MUHARTINI MRS

11.KRISDIANA WIJAYANTI MRS

12.TRI SISWATI MRS

Knowledge Event Sistem Kesehatan dan Ketahanan Masyarakat: Pelajaran dari Pandemi COVID-19

English Version

Asia Pacific Network for Health Systems Strengthening (ANHSS)

Knowledge Event
Sistem Kesehatan dan Ketahanan Masyarakat: Pelajaran dari Pandemi COVID-19

Senin, 4 Desember 2023

Shaw Auditorium, 1/F, Gedung Sekolah Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit Prince of Wales, Shatin, Hong Kong

  Tentang Acara

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan perjalanan yang berlarut-larut dan tidak dapat diprediksi, bahkan di negara-negara yang memiliki rencana kesiapsiagaan dan respons. Sistem kesehatan kewalahan dan tidak mampu beradaptasi dan menyerap permintaan serta menghadapi tantangan dalam kapasitas mereka untuk menyediakan fungsi kesehatan yang penting. Fase pemulihan pandemi, memberikan kesempatan untuk mensintesis pelajaran yang dipetik dari respons negara untuk menginformasikan kebijakan ketahanan sistem kesehatan untuk ancaman kesehatan masyarakat berikutnya.

Knowledge event terdiri dari presentasi oleh para pembuat kebijakan utama dan akademisi yang bekerja dalam respons pandemi dari negara-negara di Kawasan Asia-Pasifik tentang (i) bagaimana mereka berkolaborasi dengan komunitas mereka untuk mempersiapkan, merespons, memitigasi, beradaptasi dengan ancaman kesehatan masyarakat, (ii) pelajaran yang dipetik dalam mentransformasi sistem kesehatan mereka, dan (iii) strategi untuk melembagakan pengetahuan yang diperoleh untuk sistem kesehatan dan ketahanan masyarakat.

  Target Audiens

Target utama dari acara ini adalah para pembuat kebijakan di tingkat nasional dan daerah, pelaksana kebijakan kesehatan, manajer dan praktisi sektor kesehatan yang bekerja sama dengan sektor swasta dan regulator. Kepala/direktur organisasi/asosiasi pelayanan kesehatan swasta, akademisi, peneliti dan mahasiswa di bidang pelayanan kesehatan, sistem dan kebijakan, serta organisasi global dan internasional/perwakilan mitra pembangunan juga dapat menemukan manfaat dari acara ini.

  Informasi Sertifikat

untuk mendapatkan sertifikat dapat dilakukan dengan mengikuti ujian pada laman Plataran Sehat Kemekes RI dan tidak dipungut biaya (GRATIS)

  Agenda Kegiatan 

Reportase kegiatan dapat diakses pada link berikut

reportase

WAKTU (WIB) AGENDA
08:00 - 08:30 Pembukaan
08:30 - 08:50 Pendaftaran

Pesan Selamat Datang

Pembicara: Profesor EK YEOH
Direktur, Pusat Penelitian Sistem dan Kebijakan Kesehatan, Sekolah Kesehatan Masyarakat dan Perawatan Primer JC, The Chinese University of Hong Kong

Sambutan Pembukaan
Profesor Chung-mau LO, BBS, JP (tbc) Sekretaris Kesehatan, Biro Kesehatan, HKSAR

Foto Bersama

08:50 - 9:20

Presentasi Utama

Topik: Sistem Kesehatan dan Ketahanan Masyarakat di Hong Kong
Pembicara Dr Ronald LAM, JP (Direktur Kesehatan, Departemen Kesehatan, HKSAR)

9:20 - 9:50

Pleno Pagi 1

Topik: Kesiapsiagaan, Kesiapan, Tanggapan, dan Pemulihan Sistem Kesehatan dalam Pandemi COVID-19

Pembicara: Profesor EK YEOH
Direktur, Pusat Penelitian Sistem dan Kebijakan Kesehatan, Sekolah Kesehatan Masyarakat dan Perawatan Primer JC, The Chinese University of Hong Kong

9:50 - 10:05 Tea Break

10:05 - 11:30

Pleno Pagi 2 - Ketahanan Tingkat Sistem Kesehatan

Topik: Ketahanan Sistem Kesehatan dalam Pandemi COVID-19 di Filipina

Pembicara: Profesor Teodoro HERBOSA (Sekretaris, Departemen Kesehatan, Filipina)

Topik: Ketahanan Sistem Kesehatan dalam Pandemi COVID-19 di Singapura

(Presentasi Virtual)

Pembicara: Profesor Vernon LEE (Direktur Senior, Divisi Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan Singapura, Singapura)

Topik: Ketahanan Sistem Kesehatan dalam Pandemi COVID-19 di Indonesia

Pembicara: dr. Endang SUMIWI (Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, Indonesia)

Diskusi Panel

11:30 - 12:45 Makan Siang & Presentasi Poster
12:45 - 14:10

Pleno Sore 3 - Ketahanan Tingkat Operasional

Topik: Kesiapan dan Ketanggapan Australia dalam Pandemi

Pembicara: Profesor Brett SUTTON (tbc)
Direktur Kesehatan dan Biosekuriti, Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran, Australia

Topik: Ketahanan Operasional dalam Pandemi COVID-19 di Indonesia

Pembicara: Profesor Laksono TRISNANTORO
Guru Besar Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Indonesia

Topik: Ketahanan Operasional dalam Pandemi COVID-19 di Tiongkok

Pembicara: Profesor Ying Yao CHEN (Wakil Dekan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Fudan, Tiongkok)

Topik: Ketahanan Operasional dalam Pandemi COVID-19 di Thailand

Pembicara: Profesor Siripen SUPAKANKUNTI
Profesor, Pusat Keunggulan Ekonomi Kesehatan, Fakultas Ekonomi, Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand

Diskusi Panel

14:10 - 14:20 Tea Break
14:20 - 15:20

Pleno Sore 4 - Ketahanan Masyarakat

Topik: Membangun Masyarakat yang Tangguh untuk Menghadapi Pandemi di Masa Depan di Filipina

Pembicara: Profesor Maria Elena B. HERRERA
Dosen Fakultas Asian Institute of Management, Makati City, Metro Manila, Filipina

Topik: Membangun Masyarakat yang Tangguh Menghadapi Pandemi di Masa Depan di Shanghai, Tiongkok

Pembicara Profesor Fan WU (tbc)
Wakil Dekan, Sekolah Tinggi Kedokteran Shanghai, Universitas Fudan, Tiongkok

Topik: Membangun Masyarakat yang Tangguh untuk Menghadapi Pandemi di Masa Depan di Korea Selatan

Pembicara: Dr Yanghee KIM
Peneliti Senior, Institut Asuransi Kesehatan, Layanan Asuransi Kesehatan Nasional, Seoul, Korea

Diskusi Panel

15:20 - 15:30 Presentasi Penghargaan Poster & Penutupan

Agenda Pertemuan Tahunan Asia Pacific Network for Health Systems Strengthening, Hongkong 2023

English Version

Asia Pacific Network for Health Systems Strengthening (ANHSS)

Kursus Kebijakan tentang Transformasi Sistem Kesehatan:
Keterlibatan Sektor Swasta untuk Layanan Kesehatan Terpadu yang digerakkan oleh Layanan Kesehatan Primer

KCTCRC, 1/F, Gedung Sekolah Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit Prince of Wales, Shatin, Hong Kong
Selasa - kamis, 5-7 Desember 2023

Itinerary Hong kong

  Tentang Acara

Penuaan populasi global dikaitkan dengan meningkatnya prevalensi penyakit kronis dan penyakit tidak menular, sehingga meningkatkan permintaan akan perawatan kesehatan dan menciptakan tekanan pada keberlanjutan sistem kesehatan. Di Kawasan Asia Pasifik, penyakit tidak menular menyumbang lebih dari 50% kematian di setiap negara. Untuk mengatasi ancaman yang akan datang terhadap sistem kesehatan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merumuskan strategi layanan kesehatan yang berpusat pada manusia dan terintegrasi. Reorientasi model layanan kesehatan yang komprehensif, berfokus pada pencegahan dan dengan fondasi pada layanan primer dan komunitas. Koordinasi berbagai jenis dan tingkat pelayanan kesehatan untuk pelayanan terpadu yang terintegrasi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan yang kompleks dari orang- orang dengan penyakit kronis dan untuk efisiensi dan pelayanan kesehatan yang efektif.

Di Kawasan Asia Pasifik, fragmentasi dalam pemberian layanan kesehatan terlihat jelas. Koordinasi layanan antara perawatan komunitas, perawatan tingkat primer, dan perawatan rumah sakit spesialis terbatas dan bermasalah. Sistem layanan kesehatan publik dan swasta secara efektif beroperasi dalam sistem paralel yang tersegmentasi yang mengorbankan efektivitas dan efisiensi sistem kesehatan. Berbagai negara telah menerapkan kebijakan untuk melibatkan sektor kesehatan swasta dalam transformasi sistem layanan kesehatan primer. Namun, tantangan yang signifikan telah menghambat kemajuan.

Menghadapi tantangan dan pertumbuhan sektor kesehatan swasta, ANHSS, dengan tujuan untuk mendukung transfer pengetahuan dan peningkatan kapasitas di kawasan Asia Pasifik, telah menyelenggarakan kursus kebijakan untuk para pembuat kebijakan, pelaksana, manajer dan praktisi sektor kesehatan, akademisi dan peneliti. Kursus ini pertama kali diprakarsai oleh Bank Dunia, dan telah dikembangkan dalam konteks tantangan di kawasan Asia Pasifik selama dekade terakhir.

Kursus ini akan memberikan gambaran umum tentang tantangan yang dihadapi dalam transformasi sistem kesehatan menuju sistem perawatan kesehatan terintegrasi yang dipimpin oleh layanan primer dalam sistem perawatan kesehatan yang dibiayai oleh pajak dan asuransi sosial. Kerangka kerja untuk sistem layanan kesehatan terintegrasi yang dipimpin oleh layanan primer dan mekanisme koordinasi dalam layanan primer (integrasi horizontal) antara layanan primer-komunitas dan layanan rumah sakit spesialis (integrasi vertikal) akan didiskusikan dengan masukan dari para peserta pelatihan dan diaplikasikan dalam konteks sistem kesehatan mereka. Instrumen tata kelola sistem kesehatan (kebijakan) pembiayaan, belanja strategis, kontrak, regulasi dan informasi akan diuraikan secara mendalam dalam sesi terpisah. Studi kasus mengenai pengalaman negara- negara dalam menerapkan 5 mekanisme integrasi akan dipresentasikan untuk pembelajaran. Sesi terakhir akan membahas faktor-faktor penting dalam implementasi, pendekatan dalam pemantauan dan evaluasi intervensi kebijakan.

  Tujuan

Peserta mendapatkan manfaat berupa

  • Memahami tantangan dan masalah yang dihadapi sistem kesehatan yang dibiayai oleh pajak dan asuransi sosial dalam transformasi menuju sistem kesehatan terpadu yang dipimpin oleh layanan kesehatan primer.
  • Kapasitas dalam menerapkan kerangka kerja dan mekanisme untuk integrasi horizontal, vertikal dan temporal dari sistem perawatan kesehatan dalam konteks lokal.
  • Menginformasikan keputusan dalam pemilihan instrumen tata kelola dalam merancang dan mengimplementasikan modalitas dan mekanisme integrasi.
  • Merumuskan strategi implementasi, pemantauan dan evaluasi untuk intervensi kebijakan.

  Informasi Sertifikat

Untuk mendapatkan sertifikat dapat dilakukan degan mengikuti ujian pada laman Plataran Sehat secara GRATIS

Contact Person:

Maria Lelyana /  +62 821 3411 6190
Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

 

  Agenda Kegiatan

Selasa, 5 Desember 2023

 

5 Desember 2023

WAKTU (WIB) AGENDA
08:00 - 08:30

Welcome Message by Chairman of ANHSS

Speaker: Professor Laksono TRISNANTORO
Professor of Health Policy and Management, Department of Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Public Health and Nursing, Universitas Gadjah Mada, Indonesia

Conceptual Framework for Engagement of the Private Sector for Health Systems Goals and Integrated Care Systems

Pembicara: Profesor Eng-kiong Yeoh
Direktur, Pusat Penelitian Sistem dan Kebijakan Kesehatan, JC School of Public Health and Primary Care, Fakultas Kedokteran, The Chinese University of Hong Kong, Hong Kong

materi

SESI PEMBUKAAN
08:30 - 10:15

Tantangan bagi Keterlibatan Keterlibatan Sektor Swasta untuk Layanan Kesehatan Terpadu yang digerakkan oleh Layanan Kesehatan Primer

Pembicara Utama: Dr. Libby Lee
Wakil Sekretaris Kesehatan, Biro Kesehatan, Daerah Administratif Khusus Hong Kong

materi

dr. Endang Sumiwi
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, Indonesia

materi

Diskusi Panel

Professor Ying Yao CHEN
Deputy Dean, School of Public Health, Fudan University, China

Professor Dr Sharifa Ezat WAN PUTEH
Professor of Public Health, Department of Community Health, National University of Malaysia

10:15 – 10:45 Tea Break dan Foto Bersama
10:45 – 11:15

Instrumen Kebijakan, Modalitas dan Mekanisme untuk Layanan Kesehatan Terpadu

Pembicara: Profesor Eng-kiong YEOH
Direktur, Pusat Penelitian Sistem dan Kebijakan Kesehatan, JC School of Public Health and Primary Care, Fakultas Kedokteran, The Chinese University of Hong Kong, Hong Kong

materi

11:15 – 11:45

Peran Sektor Swasta di Kawasan Asia Pasifik

Pembicara: Profesor Siripen Supakankunti
Profesor, Pusat Keunggulan Ekonomi Kesehatan, Fakultas Ekonomi, Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand

materi

11:45 – 13:00 Makan Siang
13:00 – 14:00

INSTRUMEN KEBIJAKAN I

Mekanisme Tata Kelola Sistem Kesehatan & Pembiayaan Publik-Swasta

  1. Isu 1: Tata Kelola Sistem Kesehatan
  2. Isu 2: Sumber Pendapatan untuk Kesehatan
  3. Isu 3: Pooling
  4. Isu 4: Mekanisme Belanja Kesehatan dan Pembayaran

Pembicara: Profesor Laksono Trisnantoro
Guru Besar Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Indonesia

materi

14:00 – 14:30 Tea Break
14:30 – 15:30

INSTRUMEN KEBIJAKAN II

Regulasi Sektor Kesehatan Swasta

  1. Isu 1: Perizinan untuk Penyedia Layanan Kesehatan
  2. Isu 2: Perizinan untuk Profesi Kesehatan
  3. Isu 3: Regulasi untuk Asuransi Kesehatan
  4. Isu 4: Peran Regulator

Pembicara Profesor Adi Utarini
Ketua Program Doktor, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Indonesia

materi

 

 

 

 

RPP tentang Peraturan Pelaksanaan UU No.17 / 2023 tentang Kesehatan

 

Bab Judul Diskusi Pasal  Partisipasi Masyarakat
Bab I Ketentuan Umum link  
Bab II Upaya Kesehatan
Bab III Pengelolaan Tenaga Medis dan Kesehatan
Bab IV Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Bab V Kefarmasian, Alat Kesehatan, dan Perbekalan Kesehatan
Bab VI Sistem Informasi Kesehatan  
Bab VII Penyelenggaraan Teknologi Kesehatan  
Bab VIII Penanggulangan Kejadian Luar Biasa dan Wabah  
Bab IX Pendanaan Kesehatan link
Bab X Partisipasi Masyarakat link  
Bab XI Pembinaan dan Pengawasan link  
Bab XII Ketentuan Peralihan link  
Bab XIII Ketentuan Penutup link